Pembuatan Animasi 2D dan 3D Berbasis Motion Graphic Pada Website Informasi dan Edukasi Video Learning Kesehatan Organ Reproduksi Remaja

Bersumber pada data BKKBN, terdapat 75% informasi yang tersebar tentang kesehatan organ reproduksi di kalangan remaja terdapat kekeliruan dan hanya 52,4% remaja di Indonesia yang mengetahui tentang kesehatan organ reproduksi mereka. Oleh sebab itu, dibutuhkan media edukasi yang dapat membantu remaja putri untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi. Untuk melakukan edukasi tersebut dapat menggunakan media audio visual dalam bentuk video animasi. Sehingga didapatkan solusi yaitu pembuatan animasi berbasis motion graphic dengan penggabungan animasi 2D dan 3D. Dalam pembuatan animasi 2D difokuskan untuk informasi diluar dari gangguan penyakit dan dalam pembuatan animasi 3D difokuskan untuk memvisualisasikan proses dari gangguan penyakit tersebut. Pembuatan animasi 2D dan 3D menerapkan prinsip-prinsip animasi serta media edukasi ini menggunakan metode MDLC (Multimedia Life Cycle Development). Pengujian dilakukan dalam dua tahap yakni pengujian alpha dan beta. Pengujian alpha dilakukan oleh peneliti sendiri terhadap animasi dan compositing yang terdapat pada video animasi motion graphic dan pengujian beta dilakukan dengan ahli animasi, pakar, dan responden. Hasil beta testing terhadap kualitas dan kepuasan responden selama menonton video animasi didapatkan presentase dengan rentang 83.8% - 95.4% menyatakan responden sangat setuju bahwa media edukasi dengan animasi dapat tersajikan secara menarik serta informasi dapat diterima dengan baik.