Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Ketidakamanan Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Bagian Produksi PT Arkha Jayanti Persada

ALFIDIN TAHMIT KHAMIL. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Ketidakamanan
Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Bagian Produksi PT Arkha Jayanti
Persada. Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Jakarta 2021.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial
dan simultan antara kepuasan kerja dan ketidakamanan kerja terhadap turnover
intention pada bagian produksi PT Arkha Jayanti Persada. Selain itu, penelitian ini
diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam
memperhatikan kepuasan kerja serta ketidakamanan kerja para pekerja. Dengan
demikian, tingkat turnover intention para pekerja di bagian produksi perusahaan
dapat di minimalisir. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal dengan
pendekatan kuantitatif serta jumlah populasi sebanyak 67 pekerja dengan
perhitungan sampel menggunakan rumus slovin. Sehingga jumlah sampel sebanyak
40 responden. Dalam teknik pengambilan sampel yang digunakan menggunakan
purposive sampling. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan
reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier
berganda, uji koefisien determinasi R Square, uji T, dan uji F. Pengolahan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 22 for windows.
Model persamaan regresi Y sama dengan 12,181 - 0,163 X1 + 0,655 X2 + e sudah
layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil korelasi secara parsial variabel kepuasan
kerja X1 memberikan pengaruh terhadap turnover intention Y sebesar 1,32 persen,
sedangkan variabel ketidakamanan kerja X2 memberikan pengaruh terhadap
turnover intention Y sebesar 9 persen. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi
(R Square) sebesar 19,1 persen turnover intention dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan
ketidakamanan kerja sedangkan sisanya 80,9 persen dipengaruhi oleh variabel lainnya
yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti beban kerja, stres kerja, gaya
kepemimpinan, keluarga, dan lain sebagainya