TINJAUAN FATWA DSN-MUI TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI ONLINE MENGGUNAKAN METODE PEMBAYARAN SHOPEEPAYLATER PADA MARKETPLACE SHOPEE

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tinjauan Fatwa DSN-MUI terhadap praktik jual beli online menggunakan metode pembayaran ShopeePayLater pada Marketplace Shopee. Dalam penelitian ini, sumber data primer terdiri dari fatwa DSN-MUI, fitur ShopeePayLater pada aplikasi Shopee yang dapat dijadikan penelitian, hasil wawancara dengan Customer Service Shopee, dan hasil wawancara dengan pengguna yang memperoleh pinjaman uang elektronik ShopeePayLater. Sedangkan untuk data sekunder sendiri berasal dari buku, jurnal, skripsi, artikel, situs internet yang berkenaan dengan penelitian, dan website resmi Shopee. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa jika dilihat dari analisis kesesuaian ShopeePayLater dan ketentuan qardh pada Fatwa DSN No: 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Al-Qardh, mekanisme ShopeePayLater tidak sesuai dengan syariah dikarenakan pada ShopeePayLater pemberi pembiayaan mendapatkan keuntungan dari hasil jual beli customer dan penjual melalui aplikasi Shopee sementara pada akad qardh tidak dibolehkan adanya tambahan pada saat pengembalian dana. Sebagai alternatif, penulis menyarankan agar ShopeePayLater menggunakan skema jual beli murabahah dalam transaksinya, sehingga tidak masalah jika nantinya pemberi dana ingin mengambil keuntungan berupa margin dari hasil jual beli tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk Marketplace Shopee dalam menerapkan mekanisme ShopeePayLater yang sesuai dengan syariah.