MONITORING pH AIR LIMBAH PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI BERBASIS MIKROKONTROLER

Air limbah rumah tangga merupakan jenis air limbah yang tingkat kontaminasinya bisa terbilang rendah sehingga air limbah tersebut masih bisa diolah kembali sampai memenuihi standar baku mutu tentang pengolahan air limbah dengan keperluan higiene sanitasi. Oleh karenanya, dilakukan penelitian bagaimana cara sebuah teknologi dapat menjadi suatu solusi bagi pemanfaatan air limbah dengan cara yang efisien, murah, dan terjangkau, dihadirkannya prototipe Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan menggunakan metode Elektrokoagulasi diharapkan dapat menjadi sebuah solusi. Penelitian ini ditujukan pada monitoring pengolahan air limbah dengan metode Elektrokoagulasi terhadap nilai pH pada air limbah yang secara kegunaan memiliki fungsi untuk mengukur kadar derajat keasaman (pH) pada hasil pengolahan air limbah. Dari metode Elektrokoagulasi ini yang menggunakan media pada anoda dan katoda sehingga menghasilkan flokulasi yang dapat mengurangi kadar derajat keasaman (pH) pada air tersebut. Hasil nilai pH pada air limbah yang didapatkan dari hasil pengujian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menggunakan metode Elektrokoagulasi bila merujuk pada PERMENKES No. 32 Tahun 2017 yang menyebutkan standarisasi nilai pH pada hasil olahan air limbah untuk keperluan higiene sanitasi yaitu senilai 6,5 – 8,5. Dengan hasil pengujian yang telah dilakukan dari monitoring pH pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan menggunakan metode Elektrokoagulasi telah memenuhi standar baku mutu nilai pH pada ketiga hasil pengujian yaitu masing-masing senilai 7,28; 7,34; dan 7,1.