Sistem Pengering Otomatis Berbasis ESP32 Menggunakan Sensor DHT22 dan Loadcell dengan Metode Fuzzy Logic Tsukamoto

Pengeringan pakaian adalah kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan energi panas matahari untuk mengeluarkan kandungan air dengan waktu pengeringan tertentu. Namun, dalam penggunaan energi tersebut memiliki kekurangan dimana tidak dapat melakukan pengeringan ketika mendung atau hujan. Saat musim hujan tiba, para pelaku usaha salah satunya pada bidang laundry harus mencari solusi afar tetap bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Pada penelitian ini dibuat alat pengering pakaian otomatis menggunakan metode fuzzy logic Tsukamoto yang terdiri dari sensor DHT22 dan sensor loadcell 5kg, menggunakan mikrokontroler ESP32, serta pembakaran menggunakan kompor berbahan bakar gas LPG 3kg. Input kendali logika fuzzy adalah suhu dan kelembapan udara di dalam lemari. Output yang dihasilkan dari metode fuzzy logic adalah mengendalikan kipas dc dan solenoid. Berdasarkan hasil pengujian, pada kondisi kelembapan 29,70 persen dan suhu 70,50 derajat celcius kipas dc dan solenoid tertutup serta pakaian dianggap kering. Pada kelembapan lebih dari 30%, kipas dc dan solenoid dapat terbuka dan melakukan pengeringan. Dari pengujian menggunakan pakaian berbahan katun polyester dengan ukuran dan warna yang sama membutuhkan waktu pengeringan rata-rata selama 52,3 menit dengan kondisi dominan kering. Pada alat ini juga didapatkan efisiensi penggunaan gas sebesar 5 persen dibandingkan tanpa menggunakan metode fuzzy logic. Dengan ini dapat disimpulkan sistem pengeringan pakaian menggunakan ESP32 dan metode fuzzy logic tsukamoto berjalan sesuai keinginan.

Kata kunci: pengeringan pakaian, fuzzy logic tsukamoto, ESP32, DHT22, kipas dc.