ANALISIS PENGARUH PENERAPAN 5R TERHADAP PENURUNAN JUMLAH KECELAKAAN PEKERJAAN SCAFFOLDING (Studi Kasus : Proyek Gedung Apartement B Residence Grogol)

1901421012, Fitri Nurhidayah (2023) ANALISIS PENGARUH PENERAPAN 5R TERHADAP PENURUNAN JUMLAH KECELAKAAN PEKERJAAN SCAFFOLDING (Studi Kasus : Proyek Gedung Apartement B Residence Grogol). D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.

[thumbnail of Identitas Skripsi, Bab 1 Pendahuluan, Bab 5 Penutup dan Daftar Pustaka] Text (Identitas Skripsi, Bab 1 Pendahuluan, Bab 5 Penutup dan Daftar Pustaka)
Halaman Identitas Skripsi_Fitri Nurhidayah.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Isi Skripsi Bab 2 s/d Bab 4 dan Lampiran] Text (Isi Skripsi Bab 2 s/d Bab 4 dan Lampiran)
Isi Skripsi Bab 2-Bab 4_Fitri Nurhidayah.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ

Download (3MB)

Abstrak

Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. Salah satu lokasi kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan yaitu lokasi pekerjaan konstruksi. Pada pekerjaan konstruksi terdapat lingkup pekerjaan pada ketinggian. Standar tinggi yang ditetapkan pada Permen PUPR No. Tahun 2021 yaitu pekerjaan dengan ketinggian lebih dari 1,80 meter. Salah satu pekerjaan yang dilakukan diatas ketinggian lebih dari 1,80 meter yaitu pekerjaan scaffolding atau perancah. Menurut Permenaker No. 1 Tahun 1980, scaffolding atau yang biasa disebut perancah adalah bangunan pelataran kerja (platform) yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan dan alat pada setiap pekerjaan kontruksi termasuk pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran. Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan scaffolding ada faktor tindakan tidak aman (Unsafe Action) dan faktor kondisi tidak aman (Unsafe Condition). Lingkungan yang tidak kondusif dapat menyebabkan pekerjaan menjadi tidak efisien dan dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja. Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja tersebut dapat dilakukan penerapan budaya kerja 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan budaya 5R terhadap penurunan jumlah kecelakaan pekerjaan scaffolding. Penelitian dilaksanakan di Proyek Pembangunan Gedung X, Jakarta Barat. Penelitian berlangsung dari bulan April hingga Agustus 2023. Penelitian bersifat kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda dengan membandingkan nilai koefisien dari masing – masing variabel budaya 5R. Didapatkan bahwa budaya 5R yang sangat berpengaruh terhadap kecelakaan pekerjaan scaffolding adalah variabel Resik dan variabel Rajin yang sangat significant di dalam mengurangi kecelakaan Kerja. Selain itu dari hasil dari pengujian koefisien determinasi didapatkan nilai pengaruh penerapan budaya 5R terhadap penurunan kecelakaan pekerjaan scaffolding sebesar 64,2%.

Tipe Dokumen: Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4)
Subjek: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 624 Teknik sipil
600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 690 Pembangunan gedung > 690 Pembangunan gedung
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: Teknik Sipil > Konstruksi Gedung D4
User ID Pengunggah: Fitri Nurhidayah
Date Deposited: 24 Aug 2023 03:06
Last Modified: 24 Aug 2023 03:06
URI: https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/12991

Actions (login required)

View Item
View Item