SISTEM PENGUKUR TINGKAT STRES MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 BERBASIS INTERNET OF THINGS

Penelitian ini dilakukan dengan membuat sebuah sistem pengukur tingkat stres pada manusia dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Mengenai stres, penelitian ini menyoroti permasalahan yang dihadapi remaja di Indonesia yang merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, akan dibuat sebuah sistem yang mengandalkan sensor MLX90614 dan MAX30102 sebagai komponen yang diandalkan dalam proses pengukuran tanda vital masyarakat dan mengukur tingkat stres yang dialami setiap orang. Sensor MLX90614 digunakan untuk mengukur suhu tubuh, sedangkan sensor MAX30102 digunakan untuk mengetahui detak jantung per menit dan juga saturasi oksigen pada manusia. Data yang sudah terekam kemudian akan diklasifikasikan ke dalam tingkatan stres yang menjadi alat ukur dengan bantuan Algoritma C4.5 berupa pohon keputusan (decision tree). Data yang sudah direkam ke dalam database dan sudah diolah selanjutnya akan ditampilkan ke Android dengan menggunakan Bot Telegram. Berdasarkan hasil pengujian, didapati nilai akurasi pada pengukuran suhu sebesar 98.53 persen. Di sisi lain, pengujian dengan sensor MAX30102 pada parameter detak jantung memiliki akurasi 95,11 persen dan parameter saturasi oksigen sebesar 96,41 persen. Pengklasifikasian tingkat stres berhasil dilakukan dengan pengujian model klasifikasi pada sistem menghasilkan keluaran tingkat stres sesuai aturan yang telah dibentuk. Pengguna sudah berhasil menggunakan Bot Telegram sebagai media pengukuran tanda vital dan juga penentuan tingkat stres.