IMPLEMENTASI METODE KANSEI ENGINEERING DALAM PERANCANGAN KEMASAN SEKUNDER PEMBALUT

Kemasan adalah bagian paling luar yang membungkus produk untuk melindunginya dari pengaruh luar dan mencegah atau meminimalkan kerusakan pada produk. Suatu atribut dan fitur pada suatu kemasan memiliki pengaruh yang besar dalam tahapan keputusan pembelian. Kemasan pembalut yang beredar di pasaran saat ini masih sangat sederhana dan masih kurang dari segi fungsionalnya. Berdasarkan hasil survei 91% responden memiliki masalah terhadap kemasan pembalut saat ini. Masalah – masalah yang dialami para responden antara lain kesulitan saat membuka kemasan luar pembalut, sesudah dibuka kemasan tidak bisa ditutup menyebabkan isi pembalut berceceran keluar dan memberikan kesan berantakan saat disimpan. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemasan sekunder pembalut wanita yang sesuai dengan preferensi konsumen. Metode yang digunakan yaitu Kansei Engineering yang dibantu dengan metode K-means Cluster dan Rough Set. Kansei Engineering digunakan untuk menangkap dan menerjemahkan persepsi konsumen (kata Kansei), yang kemudian kata Kansei diklasterkan dengan menggunakan metode K-means Cluster untuk mendapatkan konsep desain. Kemudian Rough Set digunakan untuk memilih kebutuhan elemen kemasan pada masing-masing konsep desain. Hasil dari metode Kansei Engineering didapatkan 19 kata Kansei dari responden, kemudian didapatkan 2 klaster kata Kansei dengan metode K-means Cluster. Dari hasil cluster didapatkan 2 konsep desain yaitu “feminim” dan “simpel”. Hasil dari pengolahan Rough Set didapatkan elemen desain Material “Karton”, Jenis Kemasan “KKL”, Fitur Tambahan “Tidak ada”, Body “Kotak”, Jenis Pembuka “Flap”, Ukuran “Sedang”, Konsep Desain “Feminim”, Tipografi “Script”, Elemen Gambar “Ilustrasi”, Warna “Pink”.