ANALISIS PREDIKSI CUACA PADA USAHA TAMBAK GARAM MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY SUGENO

Indonesia memiliki garis pantai dengan wilayah pantai yang luas dibanding daratan dengan 70% dari luas total Indonesia merupakan perairan dan garis pantai sepanjang 81.000 km dan 5,8jt 〖km〗^2 laut. Garam merupakan salah satu komoditas bahan yang penting dalam berbagai sektor kehidupan. Kebutuhan garam nasional mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar 2,5 juta ton setiap tahunnya. Namun, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh para petani tambak garam dalam hasil produksi, seperti faktor iklim dan cuaca yang tidak menentu di setiap daerahnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep, produksi garam yang dihasilkan pada tahun 2020 dan 2021 tidak mencapai target disebabkan oleh faktor cuaca dan iklim yang kurang mendukung, hal tersebut ditandai dengan terjadinya kemarau basah atau peristiwa kemarau yang di dalamnya terjadi cuaca ekstrim. Oleh karena itu dibuatlah suatu metode untuk memprediksi kondisi cuaca yang akan terjadi pada usaha tambak garam khususnya di Kabupaten Sumenep sebagai penghasil komoditas garam terbesar di Pulau Madura, Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data cuaca harian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan nama stasiun “Stasiun Meteorologi Trunojoyo”. Berdasarkan hasil analisa menggunakan metode logika fuzzy sugeno tingkat akurasi antara nilai prediksi dan kondisi aktual cuaca yang didapatkan sebesar 52% dan nilai RMSE yang dihasilkan sebesar 6,065. Dalam hal ini metode logika fuzzy sugeno yang digunakan dalam prediksi cuaca belum memberikan hasil yang cukup baik untuk dapat diimplementasikan dalam penentuan kondisi cuaca dalam usaha tambak garam khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Hal ini berkaitan dengan fluktuasi kondisi curah hujan yang terjadi di daerah studi.