PERANCANGAN SISTEM DAN OPTIMASI PARAMETER OPERASI PEMANFAATAN CO2 FLUE GAS BOILER PADA PROSES SINTESIS NATRIUM KARBONAT MENGGUNAKAN NAOH

Berdasarkan dokumen Indonesia Energy Outlook 2019, rata-rata peningkatan emisi gas rumah kaca di Indonesia akan meningkat setiap tahunnya sebesar 3,9%, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah seperti pemanasan global, polusi udara dan perubahan iklim. Berdasarkan pasal 13 UU Harmonisasi Perpajakan tahun 2021, Indonesia akan memberlakukan Carbon tax bagi perusahaan yang menghasilkan emisi gas buang CO2 senilai Rp 30 per kg CO2e. Disisi lain, kebutuhan natrium karbonat terus meningkat sebesar 3,48%/pertahun dan hampir 100% masih bergantung pada import dari negara lain. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk memanfaatkan gas buang CO2, khususnya dari Flue Gas Boiler untuk dimaanfaatkan kembali menjadi natrium karbonat. Pada penelitian ini, penulis hanya berfokus pada perancangan sistem dan optimasi parameter operasi pemanfaatan CO2 flue gas boiler pada proses sintesis natrium karbonat menggunakan NaOH dengan variasi konsentrasi NaOH (5M, 10M, 15M), variasi temperatur NaOH (50°C, 60°C, 70°C, 80°C, dan 90°C), serta variasi suhu evaporasi (110°C, 115°C, dan 120°C). Berdasarkan penelitian, didapatkan bahwa pada proses yang dirancang berhasil menghasilkan Na2CO3 dengan kapasitas produksi sebesar 12,65 gram dalam waktu 1 jam reaksi dengan menggunakan 40 L volume flue gas boiler. Lalu, pada konsentrasi >10 M maka %-yield produk yang dihasilkan tidak berubah secara signifikan, Temperatur optimum dari larutan NaOH yang didapatkan dari penelitian ini adalah 70°C dengan %-yield mencapai 96-97%. Variasi suhu evaporasi tidak mempengaruhi %-yield reaksi, tetapi mengubah fase Na2CO3.10H2O menjadi fase anhidrat. Selain itu, dilakukan uji kualitatif menggunakan pereaksi HCl pekat dan HgCl2 yang menunjukkan bahwa endapan yang diperoleh positif natrium karbonat (Na2CO3).