Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Indeks IDX80 Periode Februari 2021 – Mei 2022

Kebijakan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yaitu The Fed secara tidak langsung mempengaruhi kondisi pasar modal Indonesia dan memicu sentimen negatif bagi para investor, dimana para investor asing mulai menjual sahamnya hingga mencapai Rp 3,19 triliun. Dampak dari investor asing menjual sahamnya yaitu adanya risiko penurunan harga saham secara keseluruhan. Dengan adanya penurunan harga saham, investor perlu melakukan diversifikasi melalui pembentukan portofolio optimal agar dapat memaksimalkan return dan meminimalisir risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan portofolio optimal pada indeks IDX80 periode Februari 2021 – Mei 2022 guna memilih saham terbaik dari indeks yang terbentuk. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode pengumpulan data yaitu dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan yaitu model indeks tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 53 sampel saham terdapat 19 saham terpilih sebagai pembentuk portofolio optimal. Tingkat expected return portofolio sebesar 0,20% secara harian sedangkan risiko portofolio sebesar 0,05% sehingga tujuan membentuk portofolio optimal dapat tercapai dengan nilai expected return yang lebih tinggi dibandingkan risikonya.