PEMBUATAN ASSET OBJEK 2D DAN 3D PADA APLIKASI CULTECH

Materi pembelajaran bangunan bersejarah di Indonesia bagi siswa sekolah dasar terkhusus SDK Ignatius Slamet Riyadi hanya melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan buku dan internet saja. Karena itu proses pembelajaran yang monoton bisa meningkatkan rasa bosan yang akan berpengaruh terhadap kualitas belajar. Berdasarkan hasil kuisioner, didapatkan kesimpulan bahwa siswa mengetahui beberapa bangunan bersejarah yang ada di Indonesia tetapi jarang atau belum pernah mengunjunginya, hanya sebatas melihat melalui foto atau video. Untuk menarik minat dan menambah semangat siswa dalam mempelajari sejarah Indonesia, maka dibuatlah media edukasi interaktif dalam bentuk aplikasi yang menggunakan fitur augmented reality dan animasi sehingga kegiatan belajar menjadi lebih berfariasi. Media edukasi interaktif ini dibuat dengan menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Asset 2D, 3D serta Dubbing sangatlah dibutuhkan dalam menunjang kebutuhan aplikasi dalam menampilkan serta menggambarkan objek dari bangunan bersejah. Berdasarkan hasil beta testing siswa dengan jumlah 30 responden yang dilakukan pada tanggal 29 Juli 2022 mendapatkan rata-rata penilaian 84,14% dari 10 penyataan yang diajukan pada form penilaian. Sedangkan berdasarkan hasil dari beta testing oleh ahli 2D dan ahli 3D menghasilkan penilaian bahwa bentuk dari pakaian adat 2D dapat merepresentasikan pakaian adat dengan jelas serta ukuran dan warna dari bangunan 3D sudah menyerupai bangunan aslinya. Namun ada beberapa hal yang masih perlu dikembangkan lagi seperti detail aksesoris pada pakaian adat 2D dapat dibuat lebih familiar terhadap anak, dan hasil rendering sekaligus lighting pada objek 3D masih kurang bagus dan butuh penyesuaian lebih lanjut.

Kata Kunci: Asset 3D, Asset 2D, Dubbing, Media Edukasi Interaktif, MDLC, Bangunan bersejarah.