ANALISIS KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU UNTUK BEBAN PENERANGAN JALAN DI DESA WIROMARTAN KEBUMEN

Penggunaan energi terutama energi listrik diperlukan sekali oleh
masyarakat luas. Banyak sekali energi alternatif dari alam terutama di Indonesia yang dapat di manfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Salah satu contoh alternatif energi yang dapat dipilih adalah angin. Dalam Perpres 22/2017 menyanjikan bahwa Indonesia memiliki potensi energi angin yang dapat menghasilkan listrik hingga 60GW yang dikaji di 34 provinsi. Angin merupakan energy yang mudah didapat angin juga termasuk energi yang dapat di perbaharui atau tidak termakan oleh waktu. Energi listrik tidak semata-mata dihasilkan
langsung oleh alam. Maka untuk memanfaatkan angin ini diperlukan sebuah alat yang dapat bekerja dan menghasilkan energy listrik secara baik. Alat yang dapat digunakan adalah kincir angin kincir angin ini akan menangkap energy angin dan
menggerakkan generator yang nantinya akan menghasilkan energy listrik. Pada pembangkit listrik tenaga angin terdapat generator yang akan mengkonversi energi angin menjadi energi listrik. Kincir angin yang digunakan adalah kincir angin bersudu lima dengan poros horizontal. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Efisiensin turbin angin yang dihasilkan pada hari pertama pengukuran berkisar antara 3,20 – 18,84%; hari kedua pengukuran berkisar antara 7,03 – 21,62%; dan hari ketiga pengukuran berkisar antara 4,05 – 26,13%.
Rata-rata efisiensi turbin angin yang dihasilkan pada hari pertama adalah 11,47%; pada hari kedua adalah 12,32%; dan pada hari ketiga adalah 15,27%. Besar kecilnya nilai efisiensi turbin angin yang dihasilkan dipengaruhi oleh besar kecilnya arus, tegangan, dan kecepatan angin saat pengukuran.