1903311001, Haryo Fajar Pancar Wisanggenii (2022) KINERJA SISTEM PEMBUMIAN PADA GENERATOR SET MENGGUNAKAN BENTONITE. D3 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.
TL 6C-Haryo Fajar Pancar Wisanggeni-TA2022-Softfile Laporan Tugas Akhir-Halaman Identitas Tugas Akhir.pdf
Download (1MB)
TL 6C-Haryo Fajar Pancar Wisanggeni-TA2022-Softfile Laporan Tugas Akhir-Abstrak.pdf
Download (408kB)
TL 6C-Haryo Fajar Pancar Wisanggeni-TA2022-Softfile Laporan Tugas Akhir-BAB I.pdf
Download (518kB)
TL 6C-Haryo Fajar Pancar Wisanggeni-TA2022-Softfile Laporan Tugas Akhir-BAB II - BAB IV ISI.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (4MB)
TL 6C-Haryo Fajar Pancar Wisanggeni-TA2022-Softfile Laporan Tugas Akhir-BAB V.pdf
Download (407kB)
TL 6C-Haryo Fajar Pancar Wisanggeni-TA2022-Softfile Laporan Tugas Akhir-Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf
Download (494kB)
TL 6C-Haryo Fajar Pancar Wisanggeni-TA2022-Jurnal Electrices.pdf
Restricted to Hanya Staff Repositori
Download (289kB)
Abstrak
Sistem pembumian (Grounding System) adalah perangkat instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus ke tanah. Arus yang dilepaskan ke tanah adalah arus bocor akibat kegagalan isolator pengantar yang bersentuhan dengan material logam. Material logam ini dapat mengalirkan arus karena bersifat konduktif dan dapat menyebabkan tegangan kejut yang berbahaya bagi manusia dan ternak. Sistem pembumian ini dapat ditentukan kualitasnya melalui pengujian impedansi lingkar. Pengujian impedansi lingkar ini dengan cara membuat simulasi arus bocor dengan menghubungkan fasa dari sumber tegangan dengan sistem pembumian dan menggunakan beban sebagai pengaturan arus yang disimulasikan sebagai arus bocor. Saat terjadi arus bocor, sistem pembumian harus mempunyai nilai tahanan pembumian yang kecil sehingga dapat mengalirkan arus bocor langsung ke tanah. Jika nilai tahanan pembumian mempunyai nilai yang besar, maka arus bocor akan tetap diam di setiap material logam yang bersifat konduktif. Jika hal ini didiamkan sangat lama, material logam tersebut akan panas dan dapat mengakibatkan kebakaran. Selain itu arus bocor yang didiamkan akan memperburuk kualitas daya listrik sehingga daya listrik dapat terbuang sia-sia. Namun sistem pembumian memiliki kelemahan yang dapat membuat nilai tahanan pembumian menjadi tinggi yaitu faktor cuaca yang panas. Hal ini mengakibatkan arus bocor tidak dapat mengalir sempurna ke tanah. Sehingga diperlukan proteksi lain yang dapat membatasi arus bocor yaitu Gawai Proteksi Arus Sisa. Gawai proteksi ini umumnya terdapat dua rating yang berbeda fungsinya yaitu proteksi arus bocor dan proteksi kebakaran. Karena pemakaian generator set yang sangat tinggi keurgensiannya, maka perlu dipasang gawai proteksi dengan rating 300 mA sehingga apabila terdapat arus bocor dengan nilai yang tinggi tidak dapat menyebabkan kebakaran.
Tipe Dokumen: | Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D3) |
---|---|
Subjek: | 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 624 Teknik sipil 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 629 Cabang teknik lainnya |
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: | Teknik Elektro > Teknik Listrik D3 |
User ID Pengunggah: | Haryo Fajar Pancar Wisanggeni |
Date Deposited: | 24 Aug 2022 03:14 |
Last Modified: | 24 Aug 2022 03:14 |
URI: | https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/6914 |