ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

Dalam pekerjaan pembangunan jalan tol sering dijumpai pekerjaan timbunan yang dilakukan untuk menyamakan elevasi antara elevasi tanah asli dan elevasi rencananya. Pekerjaan timbunan pada lereng tidak terlepas dari risiko kelongsoran, terutama pada lereng timbunan yang tinggi. Karena semakin tinggi lereng timbunan akan menyebabkan beban yang diterima oleh tanah dasar semakin besar dan kestabilan tanah berkurang. Pada Jalan Tol Cibitung – Cilincing Seksi 2 STA 6+475 memiliki timbunan yang cukup tinggi sebesar 7,5 m, maka harus dianalisis kestabilan dan direncanakan perkuatannya. Analisis stabilitas lereng pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil faktor keamanan kondisi tanah asli dan dengan penambahanan perkuatan geotekstil yang dihitung menggunakan metode Bishop dan program Plaxis V.20. Hasil analisis dengan metode bishop tanpa beban gempa didapat faktor keamanan sebesar 1,44 dan dengan program Plaxis V.20 didapat faktor keamanan sebesar 1,201. Dari analisis dengan metode bishop dengan beban gempa (kh) sebesar 0,18 didapat faktor keamanan 0,95. Sedangkan faktor keamanan untuk analisis dengan beban gempa menggunakan program Plaxis V.20 tidak dapat diperhitungkan, maka dicari nilai deformasi lateralnya yakni sebesar 0,505 m. Dari hasil tersebut lereng kondisi tanah asli harus diberi perkuatan karena nilai FK < 1,25. Perkuatan menggunakan geotekstil dibagi menjadi 2 zona yaitu 1,0 m dan 0,5 m. Hasil analisis stabilitas lereng timbunan dengan perkuatan geotekstil tanpa beban gempa mendapatkan faktor keamanan sebesar 1,880 dimana meningkat sebesar 64 % dari kondisi lereng timbunan tanpa perkuatan. Sedangkan nilai deformasi lateral lereng timbunan menggunakan perkuatan geotekstil dengan beban gempa didapat sebesar 0,034 m, sehingga nilai tersebut memenuhi nilai deformasi izin.