PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI TERHADAP KINERJA KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: APARTEMEN VICTORIA TOWER, BEKASI SELATAN)

Penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK) sangat berpengaruh untuk mencegah kecelakaan konstruksi pada proyek, risiko kecelakaan yang dapat terjadi antara lain: kejatuhan beton cair, terantuk buket, terkena vibrator, tangan terjepit, kaki kejatuhan besi, dan kaki terkena ujung besi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi penerapan SMKK terhadap kinerja kontraktor, kontraktor meningkatkan kinerja penerapan SMKK, serta elemen SMKK yang butuh peningkatan dalam penerapan kinerja kontraktor. Metode penelitian yang digunakan yakni kuantitatif dengan observasi langsung di lapangan, pengambilan data dilakukan melalui dua metode yakni data primer dan sekunder. Data primer yang peroleh berupa kuesioner yang disebarkan kepada kontraktor yang mengerti pekerjaan pembesian dan pengecoran, variabel yang digunakan pada penelitian ini yakni variabel independent berupa Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan variabel dependent berupa kinerja kontraktor, data sekunder yang diambil dari proyek berupa data kecelakaan kerja dan progress kerja proyek. Hasil dari penelitian ini yakni; Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja kontraktor tertinggi berupa IBPRP pada proyek, dan pemenuhan standar perundangan Keselamatan Konstruksi, dengan variabel SMKK “Perencanaan keselamatan konstruksi”. Perlunya peningkatan dari masing-masing sub elemen SMKK berupa: pembuatan organisasi, komitmen Keselamatan Konstruksi, partisipasi tenaga kerja akan keselamatan kosntruksi, training pada pekerja, IBPRP proyek, perundangan Keselamatan Konstruksi, kompetensi tenaga kerja, Kepedulian organisasi K3, pengendalian operasi keselamatan konstruksi, kesiapan dan tanggap terhadap kondisi darurat, investigasi kecelakaan konstruksi, inspeksi ke area kerja, melaksanakan audit SMKK, dan evaluasi kinerja K3. Pengaruh penerapan elemen SMKK elemen yang sangat membutuhkan penambahan item dalam pelaksanaannya yakni elemen “Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam Keselamatan Konstruksi” dan “Dukungan keselamatan konstruksi”