DAMPAK PENGEMBANGAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT TERHADAP PERPINDAHAN PENGGUNA MODA TRANSPORTASI PRIBADI MENJADI TRANSPORTASI UMUM

TOD merupakan alternatif dalam mengatasi permasalahan kemacetan di kota-kota besar. Pengembangan kawasan TOD memiliki banyak manfaatnya, jika didesain secara tepat. Salah
satunya yaitu, pengelolaan Kawasan yang mengedepankan terhadap variabel pejalan kaki, konektivitas dan titik transit. Tujuan TOD pada dasarnya adalah menghubungkan moda transportasi dari stasiun atau terminal dengan bangunan atau kawasan yang ada di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan Kawasan TOD terhadap perpindahan pengguna moda transportasi pribadi menjadi moda transportasi umum dengan variabel walking, connecting dan transit berdasarkan persepsi masyarakat, serta permasalahan eksisting pada Kawasan berbasis TOD Dukuh Atas. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa variabel walking, connecting dan transit berdampak terhadap perpindahan pengguna moda transportasi pribadi menjadi transportasi umum sebesar 51%. Serta karakteristik masyarakat yang berpindah penggunaan transportasi umum dari kendaraan pribadi didominasi oleh pengguna kendaraan roda 2 sebesar 62% dan juga jumlah perjalanan dalam 1 minggu menggunakan transportasi umum didominasi sebanyak 2 – 3 kali. Dengan kata lain, pengembangan TOD belum menarik pengguna kendaraan roda 4 untuk beralih menggunakan moda transportasi umum, serta belum menarik masyarakat menggunakan transportasi umum untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut, TOD Dukuh Atas belum
berdampak secara signifikan terhadap perpindahan pengguna moda transportasi pribadi menjadi moda transportasi umum.