PROSES BRANDING PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI MELALUI KONTEN MEDIA SOSIAL DI DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

Laporan tugas akhir ini membahas proses branding Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Direktorat Jenderal Hortikultura melalui pemanfaatan konten media sosial sebagai strategi komunikasi publik di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan proses branding, jenis media sosial dan konten yang digunakan, serta kendala dan solusi dalam pelaksanaannya. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi selama penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada Divisi Humas Direktorat Jenderal Hortikultura.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses branding dilakukan secara terstruktur melalui tahapan perencanaan, pembuatan naskah, peninjauan, penyuntingan, publikasi, dan evaluasi. PPID memanfaatkan lima platform utama yaitu Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, dan X atau Twitter dengan strategi konten yang disesuaikan karakteristik masing-masing media. Data insight menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada Instagram, TikTok, dan Facebook, penurunan pada YouTube, serta belum optimalnya pengelolaan X. Kendala utama meliputi keterbatasan sumber daya manusia, perangkat kerja, inovasi konten, dan partisipasi publik yang rendah. Solusi yang diterapkan antara lain penataan ulang tugas, pelibatan mahasiswa magang, diskusi rutin ide konten, pemanfaatan aplikasi desain daring, serta evaluasi strategi per platform.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa branding PPID melalui media sosial efektif dalam membangun citra positif dan memperluas jangkauan informasi publik, namun masih memerlukan penguatan inovasi konten, peningkatan sarana dan prasarana, serta evaluasi berkala untuk hasil yang optimal dan berkelanjutan.