PENILAIAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI PADA GEREJA KATEDRAL JAKARTA INDONESIA

Gereja Katedral, Jakarta, menggunakan jendela kaca patri di sekeliling bangunannya. Sehingga cahaya matahari yang jatuh pada kaca patri menciptakan keindahan dan suasana yang khusuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis intensitas pencahayaan alami pada Gereja Katedral berdasarkan standard pencahayaan menurut SNI 6197-2011. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengukuran intensitas cahaya menggunakan alat Digital Lux Meter AS803 pada berbagai titik di lantai dasar dan lantai mezanin Gereja Katedral Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 20 Maret 2025, pukul 09:00, 12:00 dan 15:00. Penelitian juga dilakukan tanggal 9 April 2025 Pukul 09:00 dan 12:00. Selanjutnya penelitian juga dilakukan tanggal 29 April pukul 15:00. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 11 titik yang diamati, hanya empat titik (A, D, F, dan I) yang memenuhi standar pencahayaan minimum sebesar 200 lux sesuai SNI 6197-2011. Faktor penghalang fisik seperti organ pipa dan lemari besar menjadi penyebab kurang optimalnya pencahayaan di beberapa titik. Namun pada Gereja Katedral Jakarta ada beberapa ruangan yang sengaja dibuat redup karena mempunyai fungsi tertentu.