Perancangan Ulang Identitas Visual untuk Mamata Craft sebagai Media Branding

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang fesyen kini semakin berkembang dan memiliki potensi pasar yang luas. Tren ini mendorong peningkatan produksi fesyen secara global, yang berdampak pada meningkatnya limbah tekstil. Mamata Craft hadir sebagai brand tas rajut handmade yang mengusung konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah tekstil sebagai bahan utama, serta mengangkat nilai-nilai budaya melalui kearifan lokal yang tercermin pada produknya. Untuk bersaing di industri fesyen, setiap brand memerlukan strategi branding yang tepat, salah satunya melalui identitas visual yang kuat agar pesan dan nilai brand tersampaikan secara konsisten. Namun, identitas visual Mamata Craft saat ini belum mencerminkan citra brand yang diusung dan masih menggunakan font yang tidak legal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan ulang identitas visual yang didasarkan pada teori desain grafis dan diterapkan dalam Graphic Standard Manual (GSM) beserta media turunannya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan mix-method, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, studi literatur, dan kuesioner. Proses perancangan desain meliputi tahapan mind mapping, moodboard, sketsa, digitalisasi, prototype, testing hingga menerapkan ke media pendukungnya. Hasil dari penelitian ini adalah identitas visual dengan gaya yang simpel dan elegan, memadukan ornamen khas Indonesia dalam bentuk combination logo, menggunakan elemen sansekerta serta tipografi script dan sans serif, dengan warna earth tone, dan supergrafis pepatran batun timun. Identitas visual baru ini diharapkan dapat memperkuat citra Mamata Craft sekaligus memenuhi aspek legalitas yang berlaku.