KUALITAS BETON DENGAN SERAT POLIPROPILENA YANG MENGGUNAKAN CAMPURAN AIR GULA SEBAGAI BAHAN RETARDER

Beton adalah salah satu elemen paling penting dalam proyek pembangunan. Namun beton memiliki kelemahan terutama dalam menahan gaya tarik. Dalam konstruksi skala besar, sering kali dibutuhkan setting time yang lebih lama untuk memberi cukup waktu pada saat proses pengecoran dan pemadatan beton. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium dengan membuat benda uji berbentuk silinder ukuran 15 cm x 30 cm menambahkan serat polipropilena 0,5 % dari berat semen dan variasi air gula sebesar 0%, 0,1%, dan 0,2%. Pengujian ini bertujuan untuk meneliti kualias beton segar dan beton keras. Kualitas Beton segar yang diteliti adalah slump, berat isi, dan waktu ikat. Sedangkan kualitas beton keras yang diteliti adalah kuat tekan pada umur 7, 14, dan 28 hari serta kuat tarik belah pada umur 28 hari. Hasil penelitian pada slump menunjukkan pada variasi 0,1% memiliki nilai tertinggi sebesar 14 cm, kemudian pada berat isi beton segar menunjukkan variasi 0,2% memiliki nilai tertinggi sebesar 2578,61 gram, dan variasi 0,2% juga membutuhkan waktu ikat yang lama selama 300 menit. Pada beton keras menunjukkan bahwa nilai kuat tekan di umur 28 hari pada variasi 0,1 % memiliki nilai tertinggi sebesar 18,28 MPa sedangkan nilai terendah pada variasi 0,2% sebesar 16,90 MPa, dan pada variasi 0% sebesar 17,45 MPa. Begitu juga dengan nilai kuat tarik belah tertinggi pada variasi 0,1% sebesar 1,39 MPa, sedangkan nilai terendah pada variasi 0,2% sebesar 1,22 MPa, dan pada variasi 0% sebesar 1,27 MPa.