ANALISIS PERBANDINGAN PERAMALAN METODE ARIMA DAN DEKOMPOSISI PADA PENGGUNAAN KERTAS DUPLEX DI PT.XYZ

PT XYZ adalah perusahaan percetakan yang paling banyak menggunakan kertas duplex dalam produksinya, mencapai 1.195.237 lembar plano atau 25,17% dari total penggunaan kertas pada periode Januari 2023 hingga Februari 2025. Namun, terjadi kekurangan stok hingga 22% akibat keterlambatan pengadaan sebesar 430.717 lembar plano (37,90%). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode peramalan paling akurat, memperkirakan kebutuhan kertas duplex selama 10 bulan ke depan, serta menentukan batas persediaan minimum dan maksimum dengan metode Min-Max Stock. Penelitian membandingkan metode ARIMA, dekomposisi aditif, dan dekomposisi multiplikatif untuk peramalan, serta menerapkan metode Min-Max Stock untuk pengendalian persediaan. Hasilnya menunjukkan bahwa metode dekomposisi aditif merupakan metode terbaik dengan nilai MAPE 38,4%, yang menunjukkan akurasi cukup baik dibandingkan metode lain. Peramalan menunjukkan kebutuhan tertinggi terjadi pada Desember 2025 sebanyak 90.338 lembar, dan terendah pada September 2025 sebanyak 22.541 lembar plano. Penerapan metode Min-Max Stock menghasilkan safety stock sebesar 7.166 lembar, batas minimum 11.822 lembar, maksimum 16.479 lembar, dan jumlah pemesanan optimal sebanyak 9.313 lembar per kali pesan, dengan total frekuensi pemesanan sebanyak 50 kali selama Maret–Desember 2025, lebih rendah dibanding sebelum menggunakan metode Min-Max Stock, sehingga berpotensi menghemat biaya pemesanan.