ANALISIS SALURAN DRAINASE PADA STASIUN TANAH ABANG MENGGUNAKAN METODE RAINWATER HARVESTING

Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu pusat transportasi utama di Jakarta dengan tingkat aktivitas harian yang sangat tinggi. Sebagai area transit yang strategis, lingkungan di sekitarnya memerlukan infrastruktur pendukung yang memadai, termasuk sistem drainase yang mampu mengelola air hujan dengan baik. Namun, kawasan ini masih sering mengalami genangan saat hujan sedang hingga lebat, terutama di area masuk stasiun, peron, dan ruas jalan seperti Jalan Jatibaru. Permasalahan ini diduga disebabkan oleh kapasitas saluran drainase yang tidak cukup menampung limpasan permukaan. Kondisi tersebut berdampak pada kenyamanan, keamanan, serta kelancaran mobilitas para pengguna transportasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem drainase di kawasan tersebut dengan menggunakan perangkat lunak EPA SWMM 5.2, serta menelaah kemungkinan penerapan metode rainwater harvesting (RWH) sebagai alternatif solusi pengelolaan air hujan. Proses penelitian melibatkan pengumpulan data hujan historis, hujan rencana dengan berbagai periode ulang, data topografi, luas daerah tangkapan, serta dimensi saluran. Seluruh data dimasukkan ke dalam model untuk mensimulasikan performa sistem terhadap skenario hujan yang berbeda. Hasil simulasi menunjukkan bahwa beberapa saluran utama tidak mampu menampung debit maksimal, mengakibatkan genangan di titik-titik rawan. Oleh karena itu, disarankan pembangunan kolam retensi kecil di lokasi strategis untuk menampung aliran awal air hujan dan mengurangi beban sistem utama.