PENGGUNAAN KMNO4, ASAM ASKORBAT, DAN TANAH LIAT SEBAGAI ETHYLENE SCAVENGER PADA BUAH SAWO (Manilkara Zapota L.) UNTUK MENJAGA KUALITAS DAN MASA SIMPAN

Sawo merupakan salah satu buah tropis yang sangat cocok tumbuh di iklim Indonesia, angka produksi buah sawo tahun 2022 mencapai angka 167.440 Ton dan mengalami peningkatan sebesar 7,33% di tahun 2023 menjadi 179.706 Ton. Karakteristik buah sawo memiliki kulit kuning kecoklatan serta daging buahnya yang kaya karbohidrat dan air menjadikannya sumber nutrisi yang baik. Akan tetapi, buah sawo memiliki umur simpan yang relatif pendek karena dikategorikan sebagai buah klimaterik. Salah satu faktor umur simpan sawo yang pendek disebabkan produksi gas etilen yang tinggi. Upaya untuk memperpanjang umur simpan sawo dapat dilakukan dengan meminimalisir produksi gas etilen, menggunakan kemasan aktif dengan penambahan antimikroba, antioksidan, dan ethylene scavenger. Senyawa yang dapat digunakan berupa Kalium permanganate (KmnO4) dan Asam askorbat (C6H8O6) sebagai penyerap etilen. Pada penelitian ini, konsentrasi bahan penyerap etilen yang digunakan adalah Kontrol, KMnO4 + tanah liat (10 g, 20 g, dan 30 g) dan C6H8O6 + tanah liat (10 g, 15 g, dan 20 g), buah sawo disimpan selama 9 hari dan diuji pada hari ke-0, ke-3, ke-6, serta ke-9, dengan masing-masing pengujian dilakukan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian didapatkan bahwa variasi bahan penyerap (KMnO4 + Tanah Liat 30g) menghasilkan nilai umur simpan, kadar air, total padatan terlarut (TPT), pH, dan organoleptik (aroma dan warna) yang optimal untuk memperpanjang daya simpan buah sawo. Sedangkan variasi yang optimal untuk susut bobot dan organoleptik aroma adalah (KMnO4 + Tanah liat 10g).

Kata kunci: asam askorbat, ethylene scavenger, KMnO4, tanah liat, sawo