Stabilitas Pigmen Kulit Alpukat sebagai Pewarna Tekstil : Pengaruh Pelarut dan Penstabil

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kulit alpukat (Persea
americana) sebagai sumber pigmen alami yang ramah lingkungan untuk aplikasi
pewarnaan tekstil, serta mengevaluasi pengaruh variasi jenis pelarut dan
penambahan zat penstabil terhadap karakteristik dan kestabilan pigmen. Ekstraksi
pigmen dilakukan dengan metode maserasi menggunakan tiga jenis pelarut
berbeda, yaitu aquades, etanol 70%, dan etanol 96%. Setiap larutan ekstrak diberi
perlakuan penambahan zat penstabil berupa asam askorbat dan sodium benzoat,
sehingga diperoleh sembilan kombinasi formulasi. Analisis dilakukan dengan
spektrofotometer UV-Vis untuk mengukur spektrum serapan pigmen, sedangkan
kain katun combed 30s yang telah dicelup diuji ketahanan warnanya melalui
lightfastness, washfastness, dan perspiration test (keringat asam dan basa)
menggunakan spektrodensitometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi
pelarut dan zat penstabil secara signifikan memengaruhi intensitas warna,
kestabilan pH, dan ketahanan warna pada kain. Kombinasi etanol 70% dengan asam
askorbat memberikan hasil terbaik dengan nilai ketahanan warna yang lebih tinggi
terhadap pencucian, cahaya, dan keringat, serta kestabilan warna yang lebih baik
selama penyimpanan. Penelitian ini membuktikan bahwa kulit alpukat memiliki
potensi besar sebagai sumber pigmen alami yang dapat digunakan sebagai alternatif
pewarna sintetis, mendukung pengembangan tekstil yang lebih ramah lingkungan
dan berkelanjutan.