ANALISIS DAMPAK INTEGRASI LAST PLANNER SYSTEM DAN BIM PADA PROYEK JALAN TOL (STUDI KASUS : JALAN TOL CIAWI – SUKABUMI, JEMBATAN X)

Last Planner System (LPS) merupakan metode manajemen proyek berbasis kolaborasi yang bertujuan meningkatkan reliabilitas jadwal dan mengurangi pemborosan pada pelaksanaan pekerjaa. Di sisi lain, Building Infromation Modeling (BIM) adalah teknologi berbasis model 3D yang terintegrasi dengan data waktu (4D) dan biaya (5D), memungkinkan visualisasi proyek secara menyeluruh serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi LPS dalam pengelolaan waktu pada proyek Jembatan X Jalan Tol Ciawi-Sukabumi, membandingkan efisiensi perangkat lunak Navisworks dan Cubicost dalam mendukung integrasi LPS-BIM, serta memvalidasi keberhasilan integrasi tersebut melalui pendapat pakar proyek. Metode yang digunakan meliputi observasi lapangan, studi literatur, dan analisis software. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Percent Plan Complete (PPC) sebesar 73% menandakan keberhasilan penerapan LPS di lapangan. Dari sisi perangkat lunak, Navisworks dinilai lebih efektif dalam integrasi penjadwalan dan visualisasi 4D, sementara Cubicost unggul dalam estimasi kuantitas pekerjaan. Validasi pakar mendukung temuan tersebut dengan menyatakan bahwa integrasi LPS dan BIM mampu meningkatkan efisiensi perencanaan dan pengendalian waktu pada proyek infrastruktur secara signifikan.