Desain Perkerasan Lentur Metode Empirik dan Mekanistik Empirik menggunakan Perangkat Lunak Perkerasan

Peningkatan volume lalu lintas di Kabupaten Bogor, khususnya pada ruas Jalan Bojonggede–Kemang, menuntut perencanaan infrastruktur jalan yang optimal untuk mendukung mobilitas dan keselamatan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan desain tebal perkerasan lentur menggunakan metode empirik dengan bantuan metode mekanistik-empirik. Metode yang digunakan meliputi metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) 2024, metode Austroads 2024, serta perangkat lunak mekanistik-empirik yaitu Circly 7 dan Kenpave. Lokasi penelitian difokuskan pada jalur cepat Jalan Bojonggede–Kemang. Analisis dilakukan dengan membandingkan ketebalan lapisan perkerasan, nilai tegangan, regangan, dan lendutan, guna menentukan desain struktur perkerasan yang paling efisien dan tahan lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur perkerasan berdasarkan metode Austroads 2024 merupakan yang paling kuat dan tahan lama, karena mempunyai nilai Nf dan Nd yang sangat besar dibandingkan beban rencana (Nr), memiliki CDF terendah yang berarti tiap lapisan mengalami kerusakan jauh di bawah batas kritis, dan memberikan struktur perkerasan yang lebih andal dalam jangka panjang. Austroads memiliki Nf sebesar 7.64 X 1018 Nd retak alur sebesar 3.80 X 1013 Nd permanent deformation sebesar 3.77 X 1012 dan Nr sebesar 3.36 X 1011 serta tebal sebesar 59.5 cm. sedangkan untuk MDPJ memiliki Nf sebesar 8.43 X 1010 Nd retak alur sebesar 1.27 X 109 Nd permanent deformation sebesar 3.77 X 1012 dan Nr sebesar 7.40 X 107 serta tebal sebesar 76.5 cm.