Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Financing to Deposit Ratio Terhadap Return on Assets Bank Umum Syariah Dengan Market Share Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Bank Syariah Yang Memiliki ROA Bermasalah)

Rentabilitas merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai kesehatan dan merupakan aspek penting dari setiap bank syariah. Akan tetapi, selama lima tahun terakhir, sejumlah bank umum syariah menunjukkan kemampuan menghasilkan laba yang buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana inflasi, suku bunga, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) mempengaruhi Return on Assets (ROA) Bank Umum Syariah yang bermasalah dan
market share sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan analisis data panel dengan bantuan eviews 12 dalam mengolah data. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan Otoritas Jasa Keuangan, laporan statistik Bank Indonesia, dan laporan keuangan masing-masing bank. Bank Bukopin Syariah, Bank Muamalat, Bank Panin Dubai Syariah, dan Bank Aladin dijadikan sampel dipenelitian ini karena memiliki ROA yang bermasalah. Berdasarkan hasil penelitian, suku bunga dan FDR tidak berpengaruh terhadap market share perbankan syariah, sedangkan inflasi berpengaruh positif terhadap market share perbankan syariah. ROA dipengaruhi positif oleh FDR. Namun, market share perbankan syariah berdampak negatif pada ROA. ROA tidak terpengaruh oleh inflasi atau suku bunga. Hubungan antara ROA dan inflasi dapat dimediasi oleh market share perbankan syariah, tetapi hubungan antara suku bunga dan FDR pada ROA tidak dapat dimediasi oleh market share perbankan syariah.