ANALISIS PENGARUH VARIASI SUHU PIROLISIS DAN BERAT BIOMASSA TERHADAP YIELD DAN KUALITAS BIO-OIL DARI SEKAM PADI

Kebutuhan energi di Indonesia meningkat seiring bertambahnya penduduk, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan energi yang memadai. Penggunaan energi fosil menimbulkan dampak negatif seperti pemanasan global dan polusi. Oleh karena itu, diperlukan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, di mana biomassa sekam padi, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang melimpah di Indonesia, memiliki potensi besar sebagai bahan baku untuk energi alternatif. Penelitian ini bertujuan mengubah biomassa sekam padi menjadi bio-oil menggunakan metode pirolisis dan menganalisis bio�oil yang dihasilkan.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dan komparatif. Pada suhu 500°C, yield bio-oil lebih tinggi dibandingkan dengan 600°C untuk semua berat biomassa yang diuji. Rata-rata yield pada 500°C mencapai 34,7% untuk 500 gram, 33,5% untuk 1000 gram, dan 32,7% untuk 1500 gram. Pada 600°C, yield menurun menjadi 31,3% untuk 500 gram, 32,3% untuk 1000 gram, dan 30,9% untuk 1500 gram. Penurunan ini menunjukkan bahwa suhu lebih tinggi mengurangi efisiensi produksi bio�oil, karena reaksi sekunder seperti cracking termal lebih dominan. Densitas dan viskositas bio-oil juga menurun dengan peningkatan suhu pirolisis. Densitas pada 500°C adalah 1,389 g/ml, sedangkan pada 600°C menurun menjadi 1,334 g/ml. Viskositas turun dari 1,310 cP pada 500°C menjadi 1,229 cP pada 600°C, menunjukkan bahwa bio-oil menjadi lebih encer pada suhu lebih tinggi.