Pengaruh Suhu Fluida pada Pompa Sentrifugal untuk Pengopersian Triple Turbin

Pembangkit Listrik Tenaga Air biasa dibangun didaerah yang memiliki potensi air yang besar dan tetap masih ada meskipun saat musim kemarau. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian untuk membuat prototipe model pembangkit listrik tenaga mikro hidro dalam skala laboratorium menggunakan turbin banki sebagai bagian media pembelajaran PLTMH dibuat dengan menggunakan 3 turbin yaitu Turbin Banki, Turbin Sentrifugal, dan Turbin Propeller, 2 buah resevoir berupa bak besi dan akuarium kaca untuk menampung air sementara sebelum disalurkan kembali ke turbin sehingga membentuk siklus tertutup, kemudian pompa sentrifugal digunakan sebagai sumber head air yang akan menggerakan turbin. Dari pengoperasian PLTMH secara terus menerus suhu air akan mengingkat, disebabkan oleh adanya head loss dan gesekan aliran selama pengoperasian. Kenaikan suhu air dapat menyebabkan kavitasi. Hasil analisa yang didapatkan adalah suhu fluida pada pengoperasian Turbin Banki 3 menit pertama sebesar 31,7 0C dan menit ke-30 sebesar 37,9 0C, Turbin Sentrifugal 3 menit pertama sebeesar 31,6 0C dan menit ke-30 sebesar 40,1 0C, dan Turbin Propeller 3 menit pertama sebesar 31,8 0C dan menit ke-30 sebesar 36,1 0C. Setiap menit terjadi kenaikan suhu pada pengoperasian Triple Turbin, sehingga nilai NPSHa semaikin menurun. Penurunan nilai NPSHa tertinggi pada saat pengoperasian Turbin Sentrifugal yaitu sebesar 3,7%. Dimana pada saat Turbin Banki sebesar 2,5%, Turbin Propeller sebesar 1,4% dan saat Triple Turbin sebesar 1,6%. Nilai NPSHa lebih kecil dari nilai NPSHr menyebabkan terjadinya kavitasi.