Sistem Pengukuran Kadar Air Dan Bearing Capacity Pada Alat Simulator Likuefaksi Tanah

Peristiwa likufeaksi salah satu peristiwa yang berbahaya di mana tanah mengalami perubahan struktur akibat penambahan air, sehingga kekuatan tanah untuk menahan beban berkurang. Tanpa fondasi yang memadai, sebuah bangunan dapat mengalami penurunan secara bertahap, miring, atau dapat runtuh total selama atau setelah likuefaksi yang berisiko tinggi menyebabkan situasi berbahaya. Salah satu cara yang dilakukan, yaitu membuat sebuah alat simulator likuefaksi tanah yang berfungsi untuk mengetahui perilaku dan karakteristik tanah serta fondasi yang akan dipasang. Pentingnya mengukur kadar air dan kapasitas dukung (bearing capacity) pada peristiwa likuefaksi tidak bisa diabaikan, karena perubahan kadar air mempengaruhi stabilitas dan kekuatan tanah secara signifikan. Pengamatan yang dilakukan, yaitu meletakan sensor strain gauge pada pile helical pile dan earthquake drain. Hasil data yang terbaca bahwa nilai bearing capacity yang lebih rendah pada earthquake drain sebesar 3,61 kPa dibandingkan dengan helical pile menunjukkan bahwa helical pile lebih stabil dan mengalami deformasi yang lebih kecil di bawah beban. Sedangkan untuk pengukuran kadar air, dilakukan selama 30 detik sebelum pengujian berlangsung dan 30 detik setelah pengujian untuk mengetahui perbedaan kadar air setelah likuefaksi. Data menunjukkan penurunan kadar air sebesar 13,6% selama likuefaksi, menandakan bahwa sejumlah besar air telah keluar dari pori-pori tanah.

Kata Kunci : Bearing Capacity; Likuefaksi Tanah; kadar air; Strain Gauge; Hygrometer