PEMANFAATAN KALIUM PERMANGANAT, TANAH LIAT, DAN KITOSAN SEBAGAI ETHYLENE SCAVENGER UNTUK MEMPERTAHANKAN DAYA SIMPAN PISANG KEPOK (MUSA ACUMINATA)

Pisang adalah buah tropis populer yang banyak dikonsumsi, dengan Indonesia sebagai salah satu penghasil terbesar di dunia. Pada tahun 2023, produksi pisang di Indonesia mencapai 9,60 juta ton, naik 9,79% dari tahun sebelumnya. Pisang kepok, yang berasal dari Asia Tenggara, kaya akan nutrisi namun memiliki masa simpan pendek karena sifat klimateriknya. Untuk memperpanjang umur simpan, produksi etilen perlu dihentikan dengan teknik seperti pengemasan, penggunaan antimikroba, dan ethylene scavenger. Kalium permanganat (KMnO4) dan kitosan digunakan sebagai penyerap etilen. Penelitian pengaplikasian Ethylene Scavenger berbahan dasar Kalium permanganat, tanah liat, dan kitosan pada buah pisang kepok (Musa Acuminata) konsentrasi control, 20 g, 30 g, 40 g, dan 50 g dengan tahapan selama 3, 6, 9, dan 12 hari. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 20g KMnO4 dan tanah liat dapat memperpanjang umur simpan pisang kepok hingga 32 hari, lebih lama dibandingkan kontrol. Hasil terbaik dari penelitian ini adalah menggunakan 20g KMnO4 dan tanah liat yang dapat mempertahankan kualitas dan masa simpan pisang kepok selama 32 hari.