ASESMEN SEISMIK BANGUNAN EKSISTING MENGGUNAKAN METODE ASCE 41-17 TIER 1-3

Penelitian ini mengevaluasi kinerja seismik Gedung Jasa Raharja di Jakarta
menggunakan peraturan ASCE 41-17 melalui implementasi Tier 1, Tier 2, dan Tier 3.
Gedung ini dikategorikan sebagai Kategori Risiko II dan dianalisis dalam kelompok
BSE-2E sesuai SNI 1726:2019, yang mengelompokkan gedung perkantoran dengan
level kinerja Collapse Prevention (CP). Pada Tier 1, evaluasi konfigurasi dasar
bangunan menunjukkan bahwa 5 dari 14 item yang dievaluasi tidak memenuhi syarat
(Non-Compliant/NC), termasuk tingkat lunak dan kestabilan terhadap guling. Tier 2
menganalisis kapasitas elemen struktural menggunakan Demand-to-Capacity Ratio
(DCR) dan menemukan bahwa sebagian besar kolom dan joint memenuhi syarat,
namun beberapa balok memerlukan perbaikan lebih lanjut karena kebutuhan daktilitas
yang tinggi. Pada Tier 3, analisis pushover mengungkapkan bahwa meskipun desain
elastis telah diterapkan, kapasitas kolom dan balok masih belum mencukupi untuk
menahan beban seismik ekstrem, dengan risiko deformasi signifikan yang dapat
mengancam kinerja CP. Untuk memastikan kinerja seismik yang optimal,
direkomendasikan perkuatan tambahan, termasuk penggunaan Fiber-Reinforced
Polymer (FRP) pada kolom dan balok, guna meningkatkan stabilitas dan keselamatan
struktur, serta memenuhi standar yang ditetapkan oleh ASCE 41-17.