PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DALAM PERANCANGAN DESAIN KEMASAN PRODUK PENYEDAP RASA

Kemasan dirancang untuk memberikan kemudahan dalam penggunaannya, sehingga konsumen dapat merasakan kenyamanan pada saat menggunakannya. Kemasan penyedap rasa terbuat dari bahan baku plastik berbentuk sachet dengan empat seal. Kemasan tersebut masih terdapat beberapa kekurangan seperti tidak bisa ditutup kembali, kualitas produk menjadi menurun akibat proses penggumpalan, dan sulit untuk disimpan kembali karena produk mudah tumpah. Permasalahan tersebut didukung dengan data survei yang dilakukan terhadap 30 responden yang menilai 87% kemasan perlu dilakukan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan desain kemasan penyedap rasa sesuai preferensi konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kansei Engineering dibantu dengan beberapa metode pendukung seperti Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) untuk mendapatkan kata Kansei, metode Hierarchical Agglomerative Clustering (HAC) dan K Medoids untuk menentukan konsep desain kemasan, dan Rough Set untuk menentukan elemen desain setiap konsep berdasarkan decision rules. Hasil analisis data menggunakan metode TF-IDF diperoleh 23 kata Kansei dan 28 sampel kemasan. Konsep yang dihasilkan dengan metode HAC lebih unggul karena memiliki nilai Mean Silhouette Coefficient sebesar 0,76 dibandingkan dengan K Medoids yang hanya 0,63. Hasil cluster berdasarkan kata Kansei kemudian disimpulkan dan diperoleh konsep desain “fungsional-inovatif” dengan bantuan expert panelis. Elemen desain kemasan yang didapatkan terdiri dari konsep desain fungsional, body shape (cylinder), shoulder (straight), heel (rounded), features (none), closure (flap male closure), surface design (label), warna background (perpaduan merah & putih), dan gaya desain (modern).

Kata Kunci: HAC, kansei engineering, k medoids, penyedap rasa, TF-IDF, rough set.