EVALUASI NON-PHYSICAL WASTE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RSPON DENGAN PENERAPAN LEAN CONSTRUCTION

Dalam proyek konstruksi, waste tidak hanya terkait dengan pemborosan material (physical waste) tetapi juga aktivitas yang tidak menambah nilai seperti perbaikan, waktu tunggu, hingga keterlambatan (non-physical waste). Para pelaku konstruksi seringkali berfokus pada physical waste dan mengabaikan keberadaan non-physical waste. Hal ini menunjukkan bahwa non-physical waste adalah permasalahan serius yang membutuhkan perhatian khusus. Sehingga, diperlukan sebuah upaya dalam meminimalisir non-physical waste yaitu dengan menerapkan lean construction dalam proyek tersebut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi critical non-physical waste dan faktor penyebabnya, serta memberikan rekomendasi penanganan menggunakan prinsip lean construction beserta tools-nya. Studi dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan wawancara, kemudian dianalisis dengan metode Borda. Hasil penelitian menunjukkan critical non-physical waste di proyek RSPON adalah waiting dengan bobot 0,204 akibat lambatnya persetujuan, defect dengan bobot 0,180 akibat kurangnya pengawasan, dan inappropriate processing dengan bobot 0,174 akibat ketidaksesuaian prosedur kerja. Rekomendasi penanganan untuk mengatasi waiting adalah melalui pendekatan Lean yaitu Specify Value dan Value Stream Mapping, serta menggunakan tools Last Planner System dan Daily Huddle Meetings. Untuk defect, direkomendasikan menggunakan pendekatan Value Stream Mapping dan Flow, serta menggunakan tools Fail-Safe for Quality dan First-Run Studies. sementara untuk inappropriate processing, direkomendasikan Specify Value dan Value Stream, dengan tools meliputi Standardize Work dan First-Run Studies. Penerapan lean construction beserta tools-nya berdampak positif terhadap frekuensi non-physical waste dan meningkatkan efisiensi serta kualitas proyek.