KOMPARASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN KOLOM DENGAN SENGKANG PERSEGI DAN KOLOM DENGAN SENGKANG SPIRAL

2001421031, Syahla Khairunnisa (2024) KOMPARASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN KOLOM DENGAN SENGKANG PERSEGI DAN KOLOM DENGAN SENGKANG SPIRAL. D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.

[thumbnail of BAGIAN KELENGKAPAN AWAL, BAB I DAN BAB V, DAFTAR PUSTAKA] Text (BAGIAN KELENGKAPAN AWAL, BAB I DAN BAB V, DAFTAR PUSTAKA)
SKRIPSI_BAGIAN KELENGKAPAN AWAL, BAB I DAN BAB V, DAFTAR PUSTAKA_SYAHLA KHAIRUNNISA.pdf

Download (769kB)
[thumbnail of ABSTRAK, ABSTRACT, BAB II-BAB IV, LAMPIRAN] Text (ABSTRAK, ABSTRACT, BAB II-BAB IV, LAMPIRAN)
SKRIPSI_ABSTRAK, ABSTRACT, BAB II-BAB IV, LAMPIRAN_SYAHLA KHAIRUNNISA.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ

Download (8MB)

Abstrak

Kapasitas setiap elemen struktur berpengaruh terhadap kinerja struktur gedung pasca terjadi gempa. Bentuk penampang kolom berpengaruh terhadap kekakuan bangunan saat menerima beban gempa. Penelitian ini menganalisis perbandingan kinerja struktur gedung 10 lantai menggunakan kolom dengan sengkang persegi dan spiral, dimodelkan dalam software ETABS 18. Tiga model bangunan diuji: model 1 menggunakan kolom dengan sengkang persegi, model 2 menggunakan kolom dengan sengkang spiral, dan model 3 menggunakan gabungan keduanya. Hasil menunjukkan bahwa gaya geser dasar akibat respons spektrum pada model 2 menurun sebesar 0,573% dan pada model 3 sebesar 0,162% dibandingkan dengan model 1. Displacement pada model 2 menurun 0,643% pada arah X dan 1,044% pada arah Y, sementara model 3 menurun 0,365% pada arah X dan 0,325% pada arah Y. Nilai simpangan antar lantai tidak melebihi batas izin 61,538 mm. Rata-rata penurunan simpangan antar lantai pada model 2 adalah 1,043% (X) dan 1,452% (Y), sedangkan pada model 3 adalah 0,477% (X) dan 0,445% (Y) dibandingkan dengan model 1. Hasil taraf kinerja struktur menunjukkan bahwa ketiga model berada pada level Immediate Occupancy (IO) pada arah X dan arah Y, memenuhi target kinerja desain Life Safety (LS). Semua model memenuhi kriteria strong-column weak-beam. Model bangunan 2 dinilai paling optimal karena karena memiliki nilai gaya geser dasar, displacement, simpangan antar lantai, performance point pada taraf kinerja struktur, dan pola keruntuhan yang lebih baik dibandingkan dengan model lainnya.

Tipe Dokumen: Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4)
Subjek: 000 - Komputer, Informasi dan Referensi Umum > 000 Ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan sistem-sistem > 001 Ilmu pengetahuan
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: Teknik Sipil > Konstruksi Gedung D4
User ID Pengunggah: Syahla Khairunnisa
Date Deposited: 06 Aug 2024 06:32
Last Modified: 06 Aug 2024 06:32
URI: https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/18162

Actions (login required)

View Item
View Item