IMPLEMENTASI AUTOPILOT PIXHAWK PADA WAHANA KAPAL SURVEI TANPA AWAK DALAM PEMETAAN TOPOGRAFI BAWAH AIR

Penerapan peralatan otomatis telah menjadi fenomena yang banyak ditemui. Salah satu contoh penerapannya adalah wahana kapal survei tanpa awak yang dapat dioperasikan di permukaan air. Wahana kapal survei tanpa awak maupun bekerja secara otomatis tanpa intervensi manusia, namun juga dapat dikendalikan secara manual oleh operator yang berada jauh dari wahana. Pendekatan ini membuka peluang yang luas pada pengaplikasian kemajuan teknologi modern, terutama dalam konteks pelaksanaan survei bathimetri di perairan Indonesia. Indonesia memiliki perairan yang luas, adapun luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia adalah 3.110.000 kilometer persegi dengan panjang garispantai 10.800 km. Berbagai jenis perairan di Indonesia seperti perairan pesisir pantai, perairan laut samudra, selat, perairan danau, sungai dan bendungan. Berdasarkan banyak dan luasnya jumlah perairan menjadikan negara Indonesia memiliki tantangan tersendiri, yaitu masih belum banyak perairan yang sudah dipetakan topografi dasar perairannya. Sehingga, terciptanya sebuah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengimplementasikan autopilot pada wahana kapal survei tanpa awak dalam pemetaan topografi dasar perairan menggunakan Echologger ECT D24. Pada dasarnya wahana kapal survey tanpa awak ini dapat memantau kedalaman suatu perairan dengan kontrol secara otomatis atau biasa disebut dengan Unmaned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicles (ASV) secara garis besar yaitu wahana yang dioperasikan pada permukaan air tanpa awak