ANALISIS DAMPAK PENERAPAN PSAK 72 ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN PENJUALAN EKSPOR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2019 (STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI)

PSAK 72 merupakan pedoman baru mengenai pengakuan pendapatan yang akan menjadi standar tunggal dan menggantikan seluruh standar sebelumnya terkait dengan pengakuan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK 72 serta dampak terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang termasuk LQ45 yang terdaftar di BEI. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan teknik pengambilan sampel non-probability purposive sampling. Penelitian menggunakan laporan keuangan 2019 sebagai dasar untuk mengevaluasi dampak dari penerapan tersebut. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan PSAK 72 pendapatan ekspor tetap dapat diakui. Kenaikan dan penurunan pendapatan hanya perbedaan sementara terkait waktu pengakuan pendapatan, karena jangka waktu penyelesaian kewajiban pelaksanaan kurang dari satu tahun. Penerapan PSAK 72 membuat kinerja keuangan perusahaan terdampak tidak signifikan dan dan tidak lebih baik dibanding penerapan standar sebelumnya yaitu PSAK 23. Namun pada waktu tertentu, ketika pendapatan telah diakui karena kewajiban pelaksanaan selesai, kinerja keuangan perusahaan dapat menjadi lebih baik dan terlihat tidak mengalami perbedaan terlalu besar dibanding standar sebelumnya.