Analisis January Effect Terhadap Tiga Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2022

Pasar modal yang tidak efisien dapat menimbulkan fenomena anomali pasar. January effect menjadi salah satu fenomena anomali pasar musiman yang kerap terjadi di Indonesia. Fenomena anomali pasar january effect dapat disebabkan karena perilaku psikologis investor dalam menanamkan modalnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya january effect terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), serta sektor keuangan, sektor barang konsumen primer, dan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2017 sampai dengan 2022. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini mencakup return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dan return tiga sektor saham. Penelitian ini menggunakan data closing stock price monthly yang diperoleh melalui situs Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yahoo Finance. Metode analisis data meliputi analisis statistik deskriptif, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis One Way ANOVA. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara return bulan Januari dengan rerata return bulan selain Januari (Februari sampai dengan Desember). Oleh karena itu, dapat diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi fenomena anomali pasar january effect terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), serta sektor keuangan, sektor barang konsumen primer, dan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2017 sampai dengan 2022.