RANCANG BANGUN PROTOTYPE JALAN BERBAYAR ERP (ELECTRONIC ROAD PRICING) MENGGUNAKAN UHF RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)

Jalan Berbayar ERP (Electronic Road Pricing) adalah sistem pembayaran otomatis yang digunakan dalam pengaturan lalu lintas di beberapa negara. Sistem ini membantu mengelola kemacetan lalu lintas dan mendorong penggunaan transportasi publik dengan membebankan biaya pada pengguna jalan pada waktu dan tempat yang sibuk. Salah satu teknologi yang digunakan dalam implementasi Jalan Berbayar ERP adalah UHF Radio Frequency Identification (RFID). Namun, di Indonesia khususnya ibu kota jakarta masih rampung dan belum ditetapkan secara undang undang tentang sistem Jalan Berbayar ERP ini sehingga kepadatan jalan ibu kota semakin meningkat karena minimnya masyarakat yang menggunakan transportasi umum, khususnya pada saat jam jam sibuk. Tujuan sistem Jalan Berbayar ERP (Electronic Road Pricing) Menggunakan UHF Radio Frequency Identification (RFID) diharapkan dapat mempermudah mengatasi kemacetan atau kepadatan lalu lintas di ruas jalan. Perancangan sistem ERP ini terdiri dari sebuah alat dan aplikasi android sebagai penunjang proses monitoring dan penggunaan dari sistem ERP. Aplikasi ini berhasil diunduh dan diimplementasikan dengan baik di smartphone. Aplikasi ini menggunakan 2 fitur yaitu admin dan user, pada fitur user terdapat login dan registrasi yang mempermudah pengguna baru untuk bergabung. Fitur top-up saldo berjalan lancar dengan notifikasi pengisian saldo yang berhasil dan saldo yang meningkat terlihat. Fitur saldo terpotong berjalan sebagaimana diharapkan, dengan pengurangan saldo sesuai jenis kendaraan, yaitu Rp 20.000 untuk mobil pribadi dan Rp 15.000 untuk bus. Pada fitur admin terdapat laman riwayat kendaraan yang berisi informasi tanggal dan jenis kendaraan yang terdeteksi oleh sistem ERP. Selama 2 hari pengujian kualitas layanan (QoS), nilai throughput, delay, dan packet loss mengalami variasi. Pada hari pertama, QoS cukup baik dengan throughput 50bps, delay 372ms, dan packet loss 2,48 persen. Namun, pada hari kedua, QoS menurun dengan throughput 67bps, delay 580ms, dan packet loss 2,45 persen. Meskipun fluktuasi nilai QoS terjadi selama pengujian 2 hari, aplikasi tetap berfungsi dengan baik dan memenuhi parameter QoS yang ditetapkan.