ANALISIS DAMPAK KENDARAAN OVERDIMENSION AND OVERLOADING TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN TOL

Pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa meningkatkan lalu lintas dengan pesat, terutama melalui Jalan Tol. Namun, masalah muncul akibat kendaraan over dimension and over loading (ODOL) yang banyak melintas, menyebabkan tingginya pelanggaran pada beberapa tahun. Pelanggaran kendaraan ODOL ini merusak jalan dan meningkatkan biaya pemeliharaan jalan tol, mengakibatkan kerugian bagi pengelola jalan tol. Tingginya proporsi kendaraan angkutan barang juga menjadi masalah di sistem transportasi Jalan Tol di Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis kendaraan dengan konfigurasi sumbu dan Muatan Sumbu Terberat (MST) yang berpotensi menyebabkan kerusakan jalan tertinggi. Simulasi pembebanan dilakukan hingga 225% berdasarkan data pengukuran beban langsung di Jalan Tol, dan kemudian dihitung sisa umur perkerasan dengan metode AASHTO 1993. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendaraan yang menyebabkan kerusakan terbesar pada Jalan Tol Wiyoto Wiyono, khususnya di Ruas Rawamangun - Tanjung Priok yang merupakan jalur utama dengan padatnya lalu lintas dan banyaknya kendaraan berat yang membawa barang niaga. Kendaraan dalam kondisi ODOL berdampak negatif pada umur rencana perkerasan jalan tol. Identifikasi menunjukkan bahwa kendaraan Golongan III, IV, dan V menyebabkan penurunan umur paling besar. Simulasi pada tahun ke-7 (2023) menunjukkan kendaraan ODOL Golongan IV dengan JBB 24 ton menyebabkan penurunan umur rencana terbesar. Setelah dilakukan perhitungan, ditemukan penurunan umur rencana terbesar pada Golongan 3 adalah Kendaraan ODOL 3 dengan JBB 21 Ton dengan Umur Sisa 1 %. Pada Golongan 4 adalah Kendaraan ODOL 1 dengan JBB 25 Ton dengan Umur Sisa 17,6 %. Pada Golongan 5 adalah Kendara ODOL 2 dengan JBB 34 Ton dengan Umur Sisa 4,6 %. Maka kendaraan yang paling berdampak terhadap umur rencana perkerasan adalah kendaraan ODOL 3 Golongan 3 dengan JBB 21 Ton dengan Umur Sisa 1 %.