Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Terhadap Pekerjaan Rigid FlyOver Cisauk

ABSTRAK
Pekerjaan Rigid pada pembangunan pelaksanaan proyek Flyover Cisauk merupakan pekerjaan yang mempunyai tingkat risiko dan risiko kecelakaan yang tinggi karena dilakukan dengan menggunakan alat berat dan memerlukan keahlian khusus dalam mengoperasikan alat tersebut. Oleh karena itu, untuk mengendalikan kecelakaan kerja perlu dilakukan pemantauan dan analisa penerapan SMKK yang diterapkan pada proyek tersebut. Landasan hukum SMKK adalah Peraturan PUPR Nomor 10 Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan tingkat keberhasilan SMKK serta faktor penghambat penerapan SMKK di dunia kerja. Rigid pada pembangunan pelaksanaan proyek Flyover Cisauk. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi langsung di lapangan dan menanyakan kepada HSE untuk mendapatkan data menerapkan SMKK. Dari hasil analisis 5 faktor kriteria evaluasi Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 pada penelitian ini, penelitian ini tergolong kinerja memuaskan, namun ditemukan bahwa faktor-faktor penerapan Peraturan SMKK belum memenuhi kriteria penilaian. kriteria evaluasi sebagai faktor pendukung keselamatan konstruksi dan keselamatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Berdasarkan hasil analisis data, faktor penghambat penerapan SMKK pada proyek pengembangan hard glider Cisauk antara lain kurangnya pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja, penerapan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak konsisten dan belum adanya unit khusus dalam penanggung jawab K3 (tim tanggap darurat jika terjadi bencana).

Kata Kunci: Penerapan SMKK; Pekerjaan Rigid; Hasil Observasi