PERANCANGAN SENSOR PIEZOELEKTRIK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN PADA ANAK TANGGA DI STASIUN

Dengan pertumbuhan konsumsi energi yang pesat, Indonesia berpotensi menjadi importir
minyak murni dalam waktu dekat. Jika tidak ada sumber daya energi baru dan upaya
efisiensi energi, situasi ini bisa terjadi dalam beberapa tahun. Pemerintah telah mengambil
inisiatif untuk meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan guna mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil, terutama untuk pembangkit listrik. Salah satu
sumber energi terbarukan yang menarik adalah memanfaatkan tekanan pijakan kaki yang
tidak disadari. Konsep membangun anak tangga energi muncul dengan menerapkan sensor
piezoelektrik yang mengubah tekanan pijakan menjadi energi listrik. Tempat dengan
mobilitas tinggi dapat ditemukan di stasiun kereta api. Stasiun adalah tempat di mana
penumpang naik dan turun dari kereta. Kereta commuter merupakan salah satu moda
transportasi publik yang populer. Kepadatan penumpang puncak terjadi saat jam sibuk,
baik pagi maupun sore, saat orang berangkat dan pulang dari kerja. Penumpang
membanjiri stasiun, berpindah dari satu peron ke peron lain melalui underpass dan
overpass menuju peron kereta tujuan. Dalam situasi ramai di stasiun, anak tangga energi
piezoelektrik dapat dipasang pada setiap anak tangga stasiun. Ketika penumpang
melangkah, anak tangga piezoelektrik ini akan menghasilkan energi yang kemudian
disimpan dalam baterai. Energi yang terkumpul dari pijakan tersebut dapat digunakan
untuk menerangi stasiun dan mengisi daya perangkat elektronik. Dengan mengubah
pijakan manusia menjadi sumber energi terbarukan. Potensi pengembangan anak tangga
piezoelektrik sangat besar, dikarenakan dalam perhitungan jika stasiun menggunakan anak
tangga 40 anak tangga piezoelektrik maka akan menghemat sekitar 2 miliar pertahun