EVALUASI PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE BERDASARKAN DATA BOR LOG DAN HASIL PDA TEST PADA PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER CISAUK

2001321002, Maisan Az-Zahra Fariza (2023) EVALUASI PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE BERDASARKAN DATA BOR LOG DAN HASIL PDA TEST PADA PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER CISAUK. D3 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.

[thumbnail of Cover, Pendahuluan, Bab 1 dan Bab 5] Text (Cover, Pendahuluan, Bab 1 dan Bab 5)
File 1_Judul, Pendahuluan dan Penutup_Maisan Az-Zahra Fariza.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Abstrak, Bab 2, Bab 4 dan Lampiran] Text (Abstrak, Bab 2, Bab 4 dan Lampiran)
File 2_Abstrak, Bab 2 dan Bab 4_Maisan Az-Zahra Fariza.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ

Download (6MB)

Abstrak

Pondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang ada dibawahnya. Pada proyek flyover Cisauk menggunakan pondasi dalam jenis bored pile. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung daya dukung aksial pondasi bored pile tunggal dan grup, serta penurunan pondasi dari data bor log, kemudian di evaluasi menggunakan hasil pengujian pile driving analyzer. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa analisis daya dukung pondasi bored pile tunggal prediksi nilai yang paling mendekati menggunakan metode Luciano Decourt 1982 dengan nilai A1 = 868,06 ton dan P4 = 1323,09. Pada daya dukung grup, metode Meyerhoff 1976 didapat nilai lebih kecil dibanding 3 metode lain yaitu pada A1 = 2890,50 ton dan P4 = 3566,86 ton, dengan demikian pondasi bored pile grup dapat menahan beban aksial yang terjadi pada A1 = 709,75 ton dan P4 = 1165,71 ton. Kemudian dievaluasi dengan pengujian PDA didapatkan daya dukung ultimit pada A1.2 = 1333 ton dan P4.2 = 3358 ton. Dapat disimpulkan bahwa analisa daya dukung dikatakan aman karena hasil aktual lebih besar daripada rencana. Lalu dilanjutkan analisa penurunan elastis tunggal nilai paling kecil yang terjadi pada metode Meyerhoff 1976 pada A1.2 = 24,51 mm dan P4.2 = 25,96 mm, penurunan elastis grup metode Meyerhoff 1976 pada A1 = 78,78 mm dan P4 = 83,44 mm merupakan hasil yang terkecil dari metode yang lain. Untuk penurunan konsolidasi primer pada A1 = 0,42 mm dan P4 = 0,11 mm. Penurunan sekunder A1 = 8,11 mm dan P4 = 4,32 mm dengan asumsi waktu 10 tahun. Pada, hasil dari penurunan segera P4 = 136,61 mm. Dari seluruh perhitungan penurunan dikatakan aman karena memenuhi persyaratan izin yaitu Penurunan izin < 15 cm + b/600 (b dalam satuan cm) S izin A1 = 171 mm dan P4 = 164 mm.

Tipe Dokumen: Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D3)
Subjek: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 624 Teknik sipil
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: Teknik Sipil > Konstruksi Sipil D3
User ID Pengunggah: Maisan Az-Zahra Fariza
Date Deposited: 26 Aug 2023 15:37
Last Modified: 26 Aug 2023 15:37
URI: https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/13755

Actions (login required)

View Item
View Item