Pengaturan Kecepatan Motor DC sebagai Penggerak Konveyor pada Alat Pendeteksi Cacat Keramik

Pemeriksaan dan pengujian hasil suatu proses sebagai upaya produsen untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi. Metode pemeriksaan dapat dilakukan secara manual/konvensional, namun masih tinggi faktor kesalahannya. Teknisi pemeriksa kualitas mencantumkan hasil pengamatannya dengan tanda check list pada formulir. Faktor human error muncul akibat kelelahan berkeliling, jenuh, atau terkontaminasi bising sehingga mengganggu konsentarasi pengisian Check List Form (CLF). Agar hal tersebut tidak terjadi untuk pengamatan cacat keramik ubin yang terdiri dari cacat cekung, chipping, laminasi, belang dan cembung. Artikel ini khusus membahas cacat keramik ubin pada bagian permukaan nya. Karakter cacat dimaksud adalah sebaran titik-titik pada keramik ubin dengan diameter 2 mm. Desain alat deteksi terdiri dari 13 sensor infrared yang dipasang melintang ditengah konveyor. Konveyor ini digerakkan oleh motor DC. Hasil deteksi (Volt) dikonversi oleh mikrokontroler menjadi keluaran logic digital, bila mulus sensor mendeteksi logic 1. Logic 0, bila cacat. Logic tersebut akan diproses kembali oleh Arduino Mega 2560 untuk mendefinisikan keramik bagus dan cacat. Jika keramik terdeteksi bagus maka LED berwarna hijau akan menyala, sebaliknya jika keramik terdeteksi cacat makan LED berwarna merah yang akan menyala disertai bunyi buzzer dan cap spidol oleh motor servo. Setelah itu keramik akan berjalan menuju ujung konveyor yang sudah diletakkan sensor proximity IR, sehingga konveyor akan otomatis berhenti.