PENGARUH SUBSTITUSI TERAK PENGELASAN SAW TERHADAP NILAI CBR LAPIS FONDASI ATAS

Pembangunan jalan menggunakan berbagai jenis perkerasan jalan. Perkerasan jalan adalah lapisan tanah di atas tanah dasar yang menahan beban lalu lintas dan mendistribusikannya ke tanah dasar. Ada dua jenis perkerasan jalan yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Material perkerasan jalan terdiri dari agregat kasar dan halus sebagai pengikat untuk menahan beban lalu lintas. Karakteristik agregat penting dalam perencanaan lapis fondasi. Biasanya batu pecah dan batu belah digunakan, tetapi penelitian juga mengeksplorasi penggunaan bahan lain seperti batu kapur atau limbah hasil pengelasan. PT X memiliki limbah terak pengelasan SAW yang berpotensi mencemari lingkungan. Pada penelitian ini, penulis mencoba memaksimalkan penggunaan limbah material tersebut. Penelitian ini menggantikan material agregat kelas A pada lapisan fondasi atas dengan limbah terak pengelasan SAW yang bervariasi. Lapisan tersebut berfungsi untuk meneruskan beban dari lapisan permukaan ke lapisan fondasi bawah. Hasil pengujian berat jenis untuk agregat halus, agregat kasar, dan SAW memenuhi spesifikasi yang digunakan yaitu di atas 2.5. Hasil pengujian berat isi untuk agregat halus, agregat kasar, dan SAW memenuhi spesifikasi yaitu 0.4 - 1.9 Kg/liter. Pengujian abrasi untuk agregat kelas A dan SAW juga memenuhi spesifikasi yaitu 0 - 40%. Hasil pengujian abrasi untuk agregat kelas A dan SAW juga memenuhi spesifikasi. Substitusi SAW hingga 15% mengalami peningkatan nilai CBR, namun pada substitusi 20% terjadi penurunan nilai CBR. Dari hasil nilai CBR, persentase terak pengelasan SAW optimum adalah pada substitusi 15% terhadap agregat kelas A.