ANALISIS PERHITUNGAN PEMBESIAN MENGGUNAKAN BAR BENDING SCHEDULE SNI-2847-2019, BS-8666-2005, DAN LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Proyek JHL Office, Gading Serpong)

1901421026, Muhammad Rifan Idrus Fadli (2023) ANALISIS PERHITUNGAN PEMBESIAN MENGGUNAKAN BAR BENDING SCHEDULE SNI-2847-2019, BS-8666-2005, DAN LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Proyek JHL Office, Gading Serpong). D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.

[thumbnail of (Halaman Sampul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Pernyataan Orisinalitas, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Bab 1, Bab 5, Daftar Pustaka)] Text ((Halaman Sampul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Pernyataan Orisinalitas, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Bab 1, Bab 5, Daftar Pustaka))
HAL. SAMPUL_BAB 1_BAB 5_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (10MB)
[thumbnail of (Abstrak, BAB 2, BAB 3, BAB 4, Lampiran)] Text ((Abstrak, BAB 2, BAB 3, BAB 4, Lampiran))
ABSTRAK_BAB 2_BAB 3_BAB 4_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ

Download (10MB)

Abstrak

Pemotongan besi yang tidak tepat akan menghasilkan limbah besi tidak efektif dan perlu diminimalisir dan dikelola dengan baik. Selain proses pemotongan yang kurang tepat, timbulnya limbah besi juga disebabkan oleh proses persiapan dalam perencanaan yang kurang tepat yang dapat menyebabkan pembengkakan biaya.Perlu proses meminimalisir untuk mencegah terjadinya kerugian salah satunya dari hasil pemotongan pembesian yang tidak tepat yang menghasilkan limbah besi berlebihan. Efektitifitas pembesian diperlukan untuk meminimalisir pembengkakan biaya serta timbulnya limbah besi yang berlebihan. Salah satu metode yang digunakan untuk meminimalisir limbah besi yang dihasilkan adalah Bar Bending Schedule. Metode Bar Bending Schedule merupakan modul dalam pelaksanaan lapangan yang berhubungan dengan pembesian, berisi detail perhitungan jumlah besi yang dibutuhkan pada tiap pekerjaan, bentuk besi, diameter besi, hingga sisa potongan besi. Terdapat beberapa standar yang digunakan dalam pekerjaan pembesian yaitu SNI-2847-2019 dan BS-8666-2005. Selain itu metode Linear Programming juga dapat digunakan untuk meminimalisir limbah besi yang berguna untuk mencari nilai terendah dari sebuah fungsi yang menyatakan ketersediaan sumber daya. Hasil sisa besi yang dihitung menggunakan ketiga metode didapatkan pada Linear Programming jumlah waste material yang dihasilkan 1318.039 m, besi yang terpakai 801 pada (pelat lantai) D1. Pada metode SNI-2847-2019 menghasilkan sisa pembesian 1684m slab (pelat lantai) D10, dan metode BS-866-2005 menghasilkan waste pembesian 1729.76 m slab (pelat lantai) D10.Metode yang paling efektif dalam mengurangi sisa (waste) besi yaitu metode Linear Programing dengan sisa besi 1318.039 m slab (pelat lantai) D10, 55.6 m balok D10, dan 52.86 m pada pembesian balok D25.

Kata kunci: BS-8666-2005; Linear Programming; SNI-2847-2019; Waste

Tipe Dokumen: Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4)
Subjek: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 690 Pembangunan gedung > 690 Pembangunan gedung
600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 690 Pembangunan gedung > 691 Material bangunan, bahan bangunan
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: Teknik Sipil > Konstruksi Gedung D4
User ID Pengunggah: Muhammad Rifan Idrus Fadli
Date Deposited: 24 Aug 2023 10:40
Last Modified: 24 Aug 2023 10:40
URI: https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/13060

Actions (login required)

View Item
View Item