ANALISIS RISIKO OPERASIONAL TERHADAP PENGURANGAN PENDAPATAN JALAN TOL DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus : Jalan Tol Jakarta Cikampek)

Jalan Tol Jakarta Cikampek merupakan ruas jalan tol vital yang beroperasi dalam gugusan Tol Trans Jawa yang membentang dari wilayah Halim, Kota Jakarta Timur sampai dengan wilayah Cikampek, Kabupatan Karawang. Keberhasilan pengoperasian jalan tol ditentukan oleh kemampuan dalam mengelola berbagai aspek, khususnya aspek risiko operasional. Risiko operasional yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada mutu, biaya, waktu, dan keselamatan dan kesehatan kerja. Risiko operasional dapat timbul dari bencana alam, gangguan keamanan, kepadatan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, kerusakan akibat tidak terpeliharanya jalan, dan lain sebagainya. Risiko operasional akan berpotensi terjadinya pengurangan pendapatan jalan tol. Pengurangan pendapatan mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi pihak pengelola jalan tol dan mengganggu kelancaran pendapatan yang seharusnya diperoleh dari tarif tol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko operasional yang berpengaruh, menganalisis risiko operasional, serta pengendalian terhadap pengurangan pendapatan jalan tol. Risiko operasional dianalisis melalui Simulasi Monte Carlo dan Prinsip Pareto 80/20. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 28 faktor risiko berpengaruh terhadap pengurangan pendapatan, 5 risiko operasional dominan berpotensi terhadap pengurangan pendapatan jalan tol sebesar Rp251,100,000,000 sampai dengan Rp297,000,000,000, dan dengan melakukan pengendalian risiko sebesar 50% dari risiko operasional dominan berpotensi mengurangi pengurangan pendapatan jalan tol sebesar Rp10,000,000,000 sampai dengan Rp14,000,000,000.