PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI 2.5D MENGENAI BAHAYA SAMPAH PLASTIK TERHADAP EKOSISTEM LAUT

Pemakaian plastik secara berlebihan dalam kehidupan sehari hari dapat menimbulkan lonjakan jumlah sampah plastik. Dibutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun agar sampah plastik dapat terurai secara alami. Sampah plastik yang berakhir di laut dapat merusak kualitas ekosistem laut dan kesehatan makhluk hidup di dalamnya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa pada tahun 2020, sampah plastik merupakan jenis sampah terbanyak dengan proporsi 35,4% dari total sampah di laut Indonesia. Kesadaran masyarakat tentang pengelolaan dan pengurangan penggunaan plastik masih sangat rendah. Film dapat digunakan sebagai media sosialisasi dan pembentukan pola pikir masyarakat dalam upaya peningkatan kepedulian lingkungan. Melalui film, diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar akan dampak sampah plastik bagi kelangsungan ekosistem laut. Film pendek yang dirancang dalam penelitian ini dikemas dalam bentuk animasi 2.5D. Metode perancangan film pendek animasi 2.5D ini menggunakan Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Penelitian ini menggunakan pendekatan mix-method dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebuah film pendek animasi 2.5D berdurasi 4 menit 32 detik dengan format MP4 yang didistribusikan ke YouTube dan Facebook. Hasil beta testing melalui kuesioner yang dilakukan terhadap responden berusia 18-34 tahun menunjukan bahwa 91,91% responden setuju film animasi dapat digunakan sebagai ajakan untuk menjaga kelestarian laut.