PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KEMASAN KERUPUK KULIT MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING (Studi Kasus: UMKM Gunung Kidul)

Kerupuk kulit merupakan makanan ringan yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Penggunaan komponen utama yang berasal dari hewani menyebabkan kerupuk kulit harus memiliki perlindungan kemasan yang optimal untuk menghindari kontaminasi pada produk. UMKM Gunung Kidul memproduksi kerupuk kulit, namun penggunaan kemasan yang sederhana yanh dibungkus tali rapiah menyebabkan produk belum optimal terlindungi dan penggunaan label kertas membuat tampilan kemasan menjadi kurang menarik. Tujuan penelitian ini adalah membuat kemasan yang sesuai dengan referensi konsumen. Pendekatan Kansei Engineering dipilih pada pengembangan kemasan untuk menggali emosi konsumen terhadap produk. Kemudian dilakukan penilaian bobot kata dengan TF-IDF untuk menentukan kata Kansei. Metode pendukung seperti Analisis Faktor dan K-Means
Algorithm digunakan untuk menentukan konsep kemasan dan Fuzzy-QFD diaplikasikan untuk menentukan elemen kemasan. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada konsumen, didapatkan 24 kata Kansei hasil pengolahan TF-IDF dan selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan menghasilkan 19 kata Kansei yang valid dan kemudian dilakukan Analisis Faktor untuk menentukan konsep dan dihasilkan konsep “Culture” dan “Mewah-Atraktif”. Kemudian dilakukan determinasi oleh K-Means Algorithm dan dihasilkan konsep “Mewah- Atraktif”. Penentuan elemen dilakukan dengan menggunakan Fuzzy-QFD dan dihasilkan elemen kemasan berupa (X1,1) Polimer, (X2,1) Standing Pouch, (X3,1)
Heat sealed, (4,2) Medium 250-500 gr, (X5,4) Window, Zipper, Tear Notch, (X6,1) Fun, (X7,2) Ilustrasi, dan (X8,2) Stiker label, (X9,7) Hijau Kombinasi. Hasil evaluasi kemasan menyatakan bahwa bahwa 96.8% sudah sesuai keinginan dan 71% responden merasa puas dengan hasil kemasan yang terbaru.

Kata Kunci: desain kemasan, kansei engineering, kemasan, konsep, morfologi